Thursday, January 21, 2016

Musim buah meranti di kampus UGM

Tak terasa sudah tahun 2016...
Sementara tulisan Blog yang menyinggung tentang tegakan meranti adalah april 2014. Yah semua itu seperti menjadi journal kegiatan yang tak terduga, seperti berkesinambungan antara satu kegiatan dengan kegiatan yang lain.
Ini adalah sambungan dari artikel tahun 2014 bulan april, menjadi semacam kenangan karena berlanjut menjadi semacam kehausan akan sebuah profesi yang pernah dilakoni yaitu Surveyor Unit kegiatan di sebuah Perusahaan Hak Pengusahaan Hutan yaitu PT Tanjung Raya Inhutani II di Kuala Kurun tahun 1996 sampai 2001.
Kalau di Yogyakarta bekerja sebagai pengusaha kaki lima stempel dan pengecer koran....cukup buat hidup sehari-hari, sayang kurang maju kayaknya (kalah bersaing dengan yang lain).
Nah buat hiburan setiap hari minggu jogging....
Kali ini tujuannya adalah menuju kampus Universitas Gajah Mada, wah jauh ya?
Ya lumayan tapi bayangkan saja sudah sekian tahun menjalani olah raga jogging tentulah akan tertantang menuju rute yang cukup menguras keringat, makanya pagi subuh sudah menuju jalan raya, lari kecil dan terkadang dilihat orang lain sebagai hal aneh dan tidak biasa.
Mencapai boulevard UGM masih pagi sekali, tak mengira bisa mencapainya hanya dalam hitungan sekitar empat puluh lima menit (berarti jarak tempuh hanya sekitar tujuh delapan kilometer). Di boulevard tinggal berlatih kelenturan tubuh Yoga dan berbagai pemanasan lainnya berupa gerak senam aerobik.
Barulah setelah itu jalan-jalan menuju fakultas-fakultas di sekitar areal lembah UGM. Akhirnya mencapai fakultas Kehutanan tempatnya Jokowi pernah menempuh pendidikan. Yah inilah tempat yang menjadi semacam kenangan di perantauan di Kalimantan karena Penulis juga pernah tinggal cukup lama di lingkungan fakultas Kehutanan Univeristas Lambung Mangkurat Banjarbaru.
Yang menarik tahun 2014 adalah tegakan meranti yang menjulang tinggi di sekitar halaman fakultas Kehutanan. Ini yang membuat kagum Penulis, seolah berada di hutan Hujan Tropis yang pernah dijelajahi sebagai seorang anggota surveyor sebuah perusahaan.
Yang mengejutkan di bawah naungan tegakan meranti yang berjejer rapih Penulis dapati banyak sekali buah meranti, itu berarti sedang musimnya...suatu hal yang jarang sekali didapati untuk mereka yang tidak tahu apa-apa tentang hutan.
Yah dulu di Hutan kegiatan Penulis juga mencari berbagai tegakan semai dari pohon meranti ini, semua itu dibutuhkan oleh bagian unit Persemaian sebagai stock bibit tanaman Areal Non Produktif.
Jadilah Penulis mencari dan mengumpulkan biji meranti yang berjatuhan di sekitar bawah tajuk pohon. Bentuknya yang menyerupai kitiran bisa menjadi semacam ajang bermain karena buah meranti itu bisa melayang-layang di udara.
Meranti adalah jenis tanaman yang dalam taksonomi merupakan tumbuhan tingkat paling tingginya dalam pohon evolusi. Jadi kita sangat beruntung sebenarnya dikaruniai vegetasi yang sedemikian lengkap di areal sekitar halaman rumah sendiri (NKRI), sebab dengan adanya tumbuhan ini kita sendiri bisa menjadi peneliti tanpa perlu jauh-jauh ke luar negeri.
Kegiatan Penulis akhirnya mengumpulkan biji meranti, walaupun tak terpikir untuk diapakan nantinya...hi hi hi cuma menjadi kenangan akan pekerjaan di hutan sebagai surveyor
Lumayan cukup banyak, mencapai satu genggaman tangan, kalau lingkungan fakultas sedang sepi..ini hari minggu tak usah khawatir karenanya. Yah ini juga semacam jawaban kenapa Penulis lebih suka jogging mencapai rute sebuah universitas, itu semua karena ruang publiknya memungkinkan untuk berbagai kegiatan tanpa mendapat teguran security, tidak seperti berlatih di emperan teras ruko Perwita Regency misalnya, bila terlalu pagi bisa dicurigai dan didatangi Satpam yang kemudian memberikan teguran.
Biji-biji meranti dikumpulkan, kemudian Penulis membawanya sembari berangan-angan bisa menumbuhkannya di lahan terbuka. Yah sulit merealisasikannya, biarpun mudah tumbuh tapi bila sudah menjulang tinggi tentu menjadi korban penebangan pertama kali nantinya.
Cukuplah Penulis berjogging ria hari minggu pagi ini....
Benar saja sampai di bus kota, biji-biji yang dibawa Penulis menjadi pertanyaan sopir bus, he he he sayang ketika diterangkan tetap saja sang sopir itu mengerutkan kening tanda tak mengerti.
Yah bila saja Penulis adalah mahasiswa UGM Kehutanan tentu mengetahui segala detail tanaman yang dimaksud.
Ini hanya satu jenis saja Meranti merah....di hutan banyak sekali spesies variasinya. Ada tengkawang, meranti kuning, meranti putih, bengkirai, keruing, geronggang, bintangur, resak, dll
Hampir semua jenis kayu-kayuan itu memiliki persamaan profil, jadi silakan menjelajahi hutan tropis di Indonesia, itu sudah mencukupi kekayaan vegetasi wilayah negara kita tercinta
Cukuplah dulu....