Hari minggu, seperti biasa penulis berlatih berbagai latihan praktisi yang sudah menjadi rutinitas. Kini tak penting lagi, bukan rahasia lagi untuk membeberkan jati diri penulis. Biarpun bukan seorang pendekar tetapi cukuplah menjadi seorang penghayat Bela diri Pencak Silat.
Ya tak bernama karena sudah tidak bergabung lagi dalam perguruan, tetapi penulis adalah mantan siswa KBPS Asma di Purwokerto.
Kali ini penulis membuka catatan lama yang berupa praktek jurus dalam versi penulis sendiri, jadi harap maafkan bila pembaca akan mengerutkan kening karena mendapatkan beberapa kata penulis yang mungkin tidak berdasarkan kaidah bahasa Indonesia yang benar.
Inilah ajaran jurus yang pernah penulis dapatkan.
Kita mulai dengan Dasar Jurus, berjumlah sepuluh.
Seseorang berlatih jurus tak mungkin langsung masuk jurus lengkap karena badan belum terbiasa dan mungkin belum mengerti apa itu jurus secara langsung. Karenanya setiap siswa melalui dasar jurus sebagai pengenalan pertama bela diri Pencak Silat.
Jika berlatih seyogyanya melalui seorang pelatih resmi, tulisan ini sulit dipraktekan karena hanya imaginasi belaka. seorang pelatih adalah petunjuk sebaik-baiknya petunjuk.
Inilah dasar jurus tersebut.
1.Gerakan ke satu:
Posisi awal,
Kuda-kuda dengan kaki kanan depan lakukan dengan dengkul (lutut) sejajar dengan telapak kaki di tanah. Kedua tangan terkepal di sisi kanan dan kiri tubuh dan dalam keadaan diangkat ke atas hingga sampai tulang rusuk. Pertahankan posisi ini sebagai latihan wajib. Kaki kiri harus lurus di belakang.
-Pukul dengan tangan kanan semampu jangkauan tangan. setelah memukul kembalikan tangan ke posisi semula.
-Gerakan kaki kiri ke depan melangkahi kaki kanan. Jadikan posisi kuda-kuda kaki kiri depan.
-Pukul dengan tangan kiri semampu jangkauan tangan. Tarik kembali ke posisi semula.
-Lakukan berulang kali hingga mahir.
2. Gerakan ke dua:
Posisi awal, sama dengan gerakan ke satu.
-Pukul dengan tangan kanan, kembalikan tangan ke posisi semula.
-Ayunkan tangan menangkis dengan menghentakannya kesamping kanan. Tinggi tangkisan kira-kira samakan dengan telinga kanan. Kembalikan tangan ke posisi semula.
-Melangkahlah dengan kaki kiri dan lakukan gerakan di atas tersebut dengan tangan kiri.
3.Gerakan ke tiga:
Posisi awal, sama dengan gerakan ke satu.
-Pukul dengan tangan kanan, kemudian menangkis kanan. Dalam posisi menangkis kanan hentakan tangan ke dalam menangkis ke dalam masih di bagian wajah. Tinggi tangkisan sama dengan telinga, setelah itu kembali ke posisi semula.
-Lakukan gerakan dengan bagian tibuh kiri setelah melangkah kaki kiri ke depan.
-Lakukan hingga mahir.
4. Gerakan ke empat:
Posisi awal, sama dengan gerakan ke satu.
-Pukul dengan tangan kanan, kemudian menangkis kanan, menangkis kedalam, dalam posisi tangan di dalam ayunkan tangan ke bawah menangkis bawah ke samping kanan. Kembalikan tangan ke posisi semula.
-Lakukan gerakan dengan bagian kiri, setelah melangkah kaki kiri ke depan.
-Lakukan hingga mahir.
5. Gerakan ke lima:
Posisi awal, sama dengan gerakan ke satu.
-Pukul dengan tangan kanan, tarik tangan ke kening. tangkis ke bawah dengan memutar 180 derajat (setengah lingkaran) ke sisi kiri. Dalam posisi ini tangkis lagi dengan memutar tangan kanan360derajat (lingkaran penuh) ke sisi kanan tubuh. Kembalikan tangan ke posisi semula.
-Sepakkan kaki kiri ke depan, imbangi dengan tangan kiri menutup kemaluan dan tangan kanan menyilang di dada.
-Lakukan gerakan dengan bagian kiri.
-Lakukan hingga mahir.
6. Gerakan ke enam:
Posisi awal, sama dengan gerakan ke satu.
-Gerakan kedua tangan. Tangan kanan dari samping kanan tangan kiri dari samping kiri.
-Lakukan gerakan seperti menebas (Menebang dengan kapak).
-Sepak kaki kiri dan lakukan dengan tangan bagian kiri.
-Lakukan hingga mahir.
7. Gerakan ke tujuh:
Posisi awal, sama dengan gerakan ke satu.
-Pukul dengan tangan kanan, bawa tangan ke belakang, ayunkan ke bawah menggilas tangan lawan, tarik ke atas menangkis, pukullah dengan pukulan kanan kiri.
-Sepak kaki kiri dan lakukan dengan tubuh bagian kiri.
-Lakukan sampai mahir.
8. Gerakan ke delapan:
Posisi awal, sama dengan gerakan ke satu.
-Loncat ke depan pukul dengan kedua tangan dobel dalam posisi kuda-kuda bangku (Rendah). Dalam keadaan posisi kuda-kuda bangku dan kedua tangan terjulur memukul, gerakan ke dua tangan memutari leher seolah-olah melepaskan diri dari cekikan lawan. Posisi tangan kembali ke semula.
-Teruskan gerakan dengan meloncat dan kuda-kuda bangku.
-Gerakkan tak ada kanan kiri.
-Lakukan hingga mahir.
9. Gerakan ke sembilan:
Posisi awal, sama dengan gerakan ke satu.
-Angkat kaki kiri dari belakang. Loncat dan jatuhkan kaki kiri ke depan mendorong posisi kuda-kuda lawan. Posisi badan jatuh ke tanah dan diimbangi dengan gerakan tangan kiri dan kanan hingga posisi tetap kuat.
-Angkat tubuh ke atas dan berdiri kembali dengan posisi kuda-kuda kiri depan.
-Lakukan dengan kaki kanan diangkat. Selanjutnya gerakan sama dengan diatas.
-Lakukan hingga mahir.
10. Gerakan ke sepuluh:
Posisi awal, sama dengan gerakan ke satu.
-Dorong kedua tngan ke depan menolak pasangan tangan lawan. Ayunkan ke bawah menangkap/ menerima kaki lawan di siku tangan. Imbangi dengan gerakan tangan kiri. Gerakan kaki kiri ke depan untuk keseimbangan. Dalam posisi berdiri memegang kaki lawan, lemparkan ke dua tangan melepaskan kaki lawan. Kembali ke posisi semula.
-Sepak kaki kiri dan lakukan dengan tubuh bagian kiri.
-Lakukan hingga mahir.
"Gerakan ke delapan dan ke sepuluh bisa ditambah dengan gerakan membanting lawan ke kanan atau ke kiri. Sedangkan gerakan ke sembilan bisa pula ditambahi dengan tendangan putar kanan dan kiri."
Keterangan:
Harusnya ada gambar peragaan untuk setiap dasar jurus, tetapi penulis tak mampu melampirkannya karen tak memiliki data gambar dasar jurus yang pernah dilatih.
Penulis mendasarkan pada hafalan yang pernah dilatih, tak sempurna tetapi bisa menjadi gambaran Bela diri Pencak Silat. Kitalah yang harus melestarikannya, ingat Thai Land hanya memiliki Thai Boxing. Gerakan-gerakannya lebih sederhana tapi mereka tetap melestarikan bela diri tersebut sebagai identitas negaranya. Jadi Indonesia labih beruntung karena memiliki banyak sekali aliran bela diri Pencak Silat. Itu adalah khasanah yang harus kita gali kembali. Penulis biarpun bukan ahli bela diri tetapi mencoba tetap melestarikan melalui latihan rutin Intinya yaitu JURUS.
No comments:
Post a Comment