Sunday, December 28, 2014

Catatan akhir Tahun 2014

Ah mulai dari kegiatanku saja ya....
Hari minggu setelah sholat subuh, ya keluar rumah menuju teras Ruko Perwita Regency berlatih rutin berbagai ketrampilan. He He He tidak perlu bangga dengan apa yang diperoleh Penulis, semuanya membingungkan karena manfaatnya minus.
Tapi dari latihan sudah dicoba masuk sebagai sebuah karya fiksi, terus dicoba kirim ke penerbit walaupun hasilnya wasalam, masih gagal....Ooo tak perlu putus asa, nanti bisa melalui berbagai media lain semacam Ebook atau yah cukup Blogger saja biar bisa dibaca oleh umum.
Sebenarnya latihan yang penulis lakukan adalah campuran, semuanya selera Penulis dengan semacam kreatifitas yang berlangsung puluhan tahun, jadi berbagai perubahan telah terjadi menyesuaikan dengan waktu kerja dan ibadah (wew kalau yang ini paling amburadul).
Pertama Beladiri PENCAK SILAT,
Intinya pada Jurus, ini hafalan dari sebuah perguruan Pencak Silat KBPS Asma di Purwokerto. Latihan ini terasa tak berkembang, waktu terbatas untuk hafalan saja, soal materinya sangat kurang. Penulis mencoba mencari di google tapi hasilnya kurang maksimal. Mungkin karena banyaknya ajaran yang dirahasiakan sebuah perguruan. Padahal maunya Penulis bisa berbagi materi Jurus dan mengetahui perkembangan dunia ini dalam bentuk diskusi.
Kalau membaca komik dan novel silat, ya rasanya ramai saja. Seorang jagoan selalu menjadi dambaan saat menghadapi musuh membasmi kejahatan dan kemungkaran, atau perebutan kitab ilmu kesaktian maha tinggi...sesuatu yang mengherankan Penulis. Soalnya saat berlatih satu jurus saja nafas sudah megap-megap, dan tidak pernah mendapati rangkaian teknik jurus sempurna diperagakan. Yaaah tingkat Penulis dalam berlatih hanyalah AMATIR dan sekedar HOBI.
Sebagai kenangan Penulis mencoba mengabadikannya dalam sebuah BLOG biar tetap bisa menjadi rujukan di hari tua nanti.
Inti dari materi Pencak Silat yang diperoleh Penulis hanya dalam bidang olah raga, hiburan, hobi, dan penghayat Jurus, serta sedikit dunia asketik.
Kenapa Penulis tetap melatihnya?
Dulu saat Penulis kebingungan karena banyak membuang waktu sehari-hari (Mubazir) nah ini pilihan terakhirnya, tadinya malah berupa Penyiksaan diri terhadap fisik. Sekarang seiring usia latihan lebih luwes dan menjadikan ritual sebuah jenis asketik.
Penulis terbelak sendiri, latihan ini sudah berlangsung intensif dengan berbagai penghalangnya mulai tahun 1997 hingga sekarang. Ini gara-gara saat bekerja sebagai Surveyor di Perusahaan HPH (Hak Pengusahaan Hutan) PT Johanes Arnorld Pissy di Kuala Kurun Gunung Mas Kalimantan Tengah.
Jadi bila tetap berlangsung sekarang itu menjadi sebuah prestasi walaupun tak ada penghargaannya.
Tidak setiap hari berlatih, waktu senggang setiap minggu tiga kali latihan dengan durasi waktu cukup limabelas menit, hari minggu adalah puncaknya bisa mencapai satu jam latihan campuran. Latihan hingga sekarang menjadi semacam rahasia karena jarang terlihat di mata publik.
Itulah yang diperoleh Penulis selama ini.
Kedua yaitu YOGA,
Siapa yang tertarik dengan Yoga?
Sebenarnya banyak pembaca pasti tahu sedikit dunia ini. Soalnya termasuk olah fisik yang populer di masyarakat, juga sudah banyak penghayatnya dan sangat mendunia. Coba cari di media sosial Facebook maupun mesin pencari Google bisa bejibun mendapatinya.
Kalau Penulis berlatih, waduh ternyata semuanya dilakukan sendirian dengan materi dari berbagai bacaan yang mudah diperoleh dari berbagai buku yang beredar. Istilah yang cocok adalah Otodidak, tapi Penulis tidak secara otomatis memperolehnya. Ini adalah salah materi dari ajaran perguruan Pencak Silat yang Penulis bernaung. Jenis latihannya sederhana cukup sepuluh gerakan, tadinya Penulis buta sama sekali apa nama gerakan-gerakan tersebut. Tahunya Yoga dan tambahan-tambahan lainnya dengan wirid Asma Ulhusna hingga resep obat jamu dan manfaatnya.
Penulis baru berlatih insentif saat berada di Hutan sebagai pengsisi waktu saat survey kegiatan Pembinaan TPTI (Tebang PIlih Tanam Industri) di cabang perusahaan Tanjung Raya Kuala Kurun. Materinya justru bertambah karena membeli sebuah buku berjudul "Yoga dan Seks" karangan Yogi Chetanand.
Penulis baru tahu yang dilatih adalah Asana, namanya sangat banyak hingga ribuan bahkan boleh dikata isi dunia ini boleh dijadikan sebagai rujukannya, jadi Asana adalah dunia mini dalam Yoga.
Karena sangat banyaknya nama Asana maka Penulis membatasi hanya yang bisa dilatih saja. Itupun sudah mewakili Penulis mengikrarkan diri sebagai Praktisi Yoga.
Ini yang dilatih Penulis, cukup singkatannya saja,
-ASANA
-MEDITASI
-PRANAYAMA
-MISTIK (sekedar pengetahuan, pilihan menyempit sekitar bidang Yoga saja).
Hasilnya mungkin untuk tubuh Penulis termasuk lentur sekali, berbagai gerakan yang tidak lazim bisa Penulis lakukan. Gerakan-gerakan itu pasti akan menyiksa siapapun yang baru mencoba berlatih atau walaupun Atlet olah raga sekalipun. Saingannya cuma seorang pesenam saja, jadi dalam hal ini Penulis boleh membanggakan diri.
Yoga lebih tepat masuk bidang asketik, ini karena memang berhubungan dengan spiritual. Yah Penulis belum berani menyatakan ahli Spiritual, cukup sebagai PRAKTISI Yoga.
Kalau menjadi YOGI/ YOGINI?
Oh itu bagi mereka yang berlatih dalam sebuah lembaga Yoga hingga bisa mendapat Ijazah dan Gelar, mungkin terikat sumpah dan hidup dalam kewajiban spiritual aliran Yoga hingga menjadi vegetarian dll. Larinya mengarah pada Pencerahan Hidup....oh banyak sekali, Penulis tak perlu menyebutkannya.
Pokoknya saat berlatih orang-orang yang sempat melihat akan sering menyebutnya Jumpalitan, tetapi hingga saat ini Penulis tetap mendapatkan diri berlatih sendirian dan mengasingkan diri dari tatapan mata publik. Memang ini bukan konsumsi publik sih......
Maunya suatu ketika Penulis mengabadikan hasil latihan dalam sebuah Buku, itu hanya cita-cita.....
Terakhir kegiatan adalah JOGGING.
Yah ini yang terlihat paling menonjol di mata orang. Siapapun mudah melihatnya. Penulis bisa berjumpa dengan tetangga, teman atau gerombolan pemuda-pemudi saat jogging. Tapi jarang penulis melihat orang menjalani Jogging dengan rute cukup jauh, apa lagi tertantang mencapai beberapa tempat tujuan. Mungkin Penulis saja yang seorang Edan menjalaninya, biar sajalah....
Jogging ini cukup banyak artikel yang ditulis Penulis.
Inilah kegiatan yang sudah bertahun-tahun dilakukan Penulis, mungkin bila suatu waktu usia semakin renta kegiatan ini menjadi sebuah kenangan manis dalam hidup.
Cukuplah dulu......akhir tahun 2014.

Tuesday, December 23, 2014

BATAS KOTA

Judulnya memang Batas Kota biar samar, inilah isinya....
Ini adalah tempat penulis mencari rejeki setiap hari, membuka usaha stempel kaki lima. Pakainya cuma boks kios permanen ukuran 1,5x1m. Lumayan dengan tempat yang cukup strategis bisa diandalkan untuk bertahan hidup...walaupun sering meringis karena kalah bersaing dengan lapak lainnya.
Ini adalah lahan eks Kampus Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Kerja Sama. Keren kan namanya...tapi lahan ini terlantar karena terkena musibah gempa bumi 27 mei 2006. Luluh lantak dan segala material dibongkar dijual rongsokan. Tak ada yang terselamatkan sampai saat ini (2014).
Jauh sebelum gempa, sudah terjadi sengketa di dalam yayasan pembina kampus, kedua kubu mengklaim sebagai pihak yang berhak menguasai lahan dan sekolah tinggi tersebut. Setelah gempa perebutan penguasaan kampus reda dengan status tanah tetap sengketa...ini sebagai berita utama yang didengar masyarakat manapun.
Yang bertahan paling awet hanya Pedagang Kaki Lima yang resmi maupun tak resmi.....tepat di depan halaman bekas kampus. Termasuk milik Penulis sebagai mata pencaharian utama.
Lahan terlantar yang tumbuh cuma semak belukar liar, lebih sering untuk membuang sampah sembarangan oleh masyarkat setempat. Bila melihat lokasinya sangat strategis, di jalan Parangtritis km 3,5 tepat di perbatasan kota Yogyakarta maupun pinggiran kabupaten Bantul. Luas lahan mencapai lebih tiga hektar, seolah sebuah ruang terbuka hijau di tengah belantara gedung-gedung komersial yang terus menerus berdiri.
Bayangkan sebuah lahan demikian strategis seolah tanpa pemilik.....
Rupanya keadaan inilah yang dari dahulu diincar oleh beberapa oknum untuk mengangkanginya sebagai pengaruh kekuasaan.
Di penghujung tahun 2014 ini terdapat pergerakan yang mengatasnamakan pembina Yayasan untuk berhak mengatur dan menertibkan lahan terlantar tersebut.
Semuanya pun berubah......
Termasuk kehadiran para pedagang yang menggantungkan hidupnya pada lahan sempit di depan eks kampus ini.
Berita begitu cepat menyebar, lahan eks kampus akan dijadikan lahan parkir untuk bus pariwisata karena adanya larangan parkir di Alun-alun Utara mulai tahun 2015. Bus pariwisata akan dialihkan ke bekas stasiun Ngabean, sedangkan lahan eks kampus STIEKERs menjadi cadangan.
Terjadi pergerakan cepat, pemerataan lahan dengan traktor dan pengerasan dengan mesin stoomp terselenggara sekitar empat lima hari. Walaupun belum permanen beberapa bus pariwisata sudah masuk parkir.
Bus yang masuk hanya bus kosong, seluruh penumpangnya diturunkan di Ngabean untuk menuju obyek wisata Keraton dan Malioboro. Disinyalir program ini diadakan oleh Pemerintah Kota dan Dinas Perhubungan.
Yang terdampak adalah Pedagang Kaki Lima di depan eks kampus. Dengan alasan penataan dan penertiban para PKL tersebut akan diatur kembali dengan pemberian kapling sesuai jatah masing-masing. Penyelenggara yang mengatasnamakan kampung tersebut memberikan kapling dengan pungutan yang cukup besar.
Banyak terjadi kejanggalan dalam pelaksanaan penataan kapling para PKL ini, petugas pungutan uang banyak melakukan ancaman dan pemaksaan.
.................................................................................................,
Berbagai alasan yang dikeluarkannya banyak berbau mencari untung sebesar-besarnya dan secepat-cepatnya. Semuanya samar tak ada penyelenggara resmi atau panitia, semuanya serba gelap, semuanya seperti perjudian dan mencari menang walaupun lemah dalam pendapat.
Demikian yang terjadi saat ini di depan mata Penulis, semua pedagang kaki lima tak berdaya, hanya MANUT pada sosok yang mendadak berkuasa atas nama kampung.
................................................................................................,
Sedikit Penulis mendapat informasi langsung dari Rektor STIEKERs yang menyatakan dirinya sebagai pemenang sengketa lahan dan yayasan, saat ini berlokasi di bekas terminal lawas Umbulharjo.

"Bahwa apa-apa yang terjadi di lahan bekas kampus STIEKERs itu adalah ILEGAL, tanpa sepengetahuan YAYASAN yang resmi."

Itulah pegangan Penulis saat ini walaupun tetap berurusan dengan beberapa sosok penyelenggara penataan para pedagang kaki lima di depan halaman eks kampus.
sekian dulu laporan tak resmi ini,
 He He He menjadi semacam berita tak resmi jadi boleh dibaca boleh juga dicibir, Penulis MANUT saja.
By  By By

Tuesday, December 9, 2014

Putih dan Polos

Seorang pemesan stempel bertanya pada Tukang Stempel,

"Mas pesan stempel warna." Katanya.

"Bisa, warna apa Mas?" Tukang stempel girang, berharap ini rejekinya.

"Putih Mas." Pemesan menjawab usil.

???????!!! (cemberut Tukang stempel) "Ah Masnya ini main-main."

Tapi Tukang stempel juga tak kurang akal,

"Setahu saya semua warna stempel itu cuma satu Mas." Katanya senyum-senyum.

Pemesan ?????!!! (penasaran) "Satu itu warna apa Mas?" Tanyanya.

"POLOS, Ada biru POLOS, hijau POLOS, merah POLOS,......dll." Tukang stempel menjawab jenaka.

Pemesan Stempel ??????!!!!! (Langsung ngacir pergi karena kena diakali)