Hari minggu, ini sudah minggu pertama memasuki ibadah puasa.
Penulis memastikan diri mampu menjalani rutinitas berupa journal latihan Jurus dan Asana serta Jogging setiap hari minggu.
Habis sholat subuh mulailah latihan berjalan, di sebuah teras Ruko Perwita.....
Rasanya itu sudah beberapa kali terulang, makanya langsung ke sesi Jogging sebagai oleh-oleh perjalanan. Satu jam berlatih jurus dan asana paling ada tekanan di perut karena pengaruh sahur, ya makanan yang masuk tentu belum tercerna semua, jadinya harus perlahan-lahan melakukan gerakan agar perut tidak terguncang.
Rasanya sukses saja kok!
Barulah kaki ini diajak melangkah menyusuri jalan menuju utara menuju Malioboro dengan lari-lari kecil. Tak memaksakan diri karena bukan lomba balapan. Masih agak remang-remang sudah banyak anak-anak jalan-jalan setelah sholat subuh berjamaah di masjid.
Aduh mak....suara mercon berdentum mengagetkan telinga penulis. Beberapa kali bila berjumpa dengan rombongan anak jalan-jalan pasti membunyikan mercon berbagai ukuran. Ramai tetapi bagi penulis mulai merasakan gerah, soalnya perasaan tidak nyaman terkaget-kaget mendengar bunyi letusan mercon tersebut. Ya inilah efek usia menua, banyak memori trauma berkelebatan karena ingatan akan bahaya dan kemampuan tubuh yang sebenarnya sudah berkurang dari pada saat remaja.Walaupun begitu penulis merasakan efek lain dari usia menua, yaitu rasa kebijaksanaan timbul lebih arif dari emosional yang meledak-ledak tak terkendali. Ya itulah karena kesadaran akan tubuh yang makin berkurang misalnya mata yang plus, lemak yang makin membusungkan perut, gigi yang makin rapuh bahkan mulai ompong karena beberapa tahun mendatang minta dicabut dan penyakit kulit akibat alergisitas yang sulit sembuh seperti semula. Semuanya memukul kejiwaan bahwa pada akhirnya semua menuju pada kebinasaan...
Sampai masuk dalam kota baru terasa suasana lain, bila di wilayah Bantul banyak anak-anak keluar dan membunyikan mercon terutama saat penulis jogging minggu sebelumnya di Ringroad selatan kini suasana berbeda terasa....jalanan kota sepi, biarpun masih banyak anak-anak jalan-jalan tetapi tidak membunyikan mercon, ya sesuatu telah terjadi di kota Yogyakarta ini.
Tentu itu karena ketegasan peraturan daerah yang tidak membolehkan suara ribut saat ini...semua terjadi karena belakangan banyak terjadi kisruh di wilayah Yogyakarta saat musim kampanye, jadinya sekarang inilah aparat tegas melarang siapapun melakukan hal-hal yang bisa membuat keonaran di Yogyakarta.
Penulis jadi nyaman sekarang jogging menyusuri rute yang biasa ditempuh bila menuju Malioboro, ganjalannya cuma harus berhenti melangkah. Lambung sakit karena makanan sahur belum tercerna baik sudah terguncang-guncang hampir membuat penulis muntah.
Ah ngaso dulu ya...
Selingi dengan jalan kaki, selanjutnya lari lagi dengan irama pelan supaya perut menyesuaikan. Tapi selama menjalani rute yang ditempuh sampai dua kali penulis berhenti dengan perut sedikit kesakitan.
Lambung tetap protes diajak bekerja berat, pasti berteriak...
"Bandel banget kamu ya!"
"Ya ya ya....." Jawabku sambil berhenti dengan melangkah memberi kesempatan perut tidak tersiksa karena terguncang isinya.
Sampailah di Malioboro, sepi tak banyak orang jalan-jalan sebagaimana biasanya. Yah ini pengaruh bulan puasa ditambah lagi memang tak ada lagi anak-anak diperbolehkan menyalakan mercon.
"Huh tahu kayak gini dari minggu kemarin aku jogging di dalam kota." Kataku terus melenggang lari perlahan penuh semangat.
Apalagi sempat juga bertemu dengan seorang cukup tua sama jogging berlawanan arah, kami sempat bersalaman tanpa menghentikan langkah lari masing-masing.
Ya senangnya bukan main, jarang seorang pelari jogging saling mengetahui keadaan orang yang memiliki hobi sama sampai berkenalan. Orang-orang yang sudah ketagihan jogging lebih merasakan itu sebagai hak privacy masing-masing. Lebih ke masalah kejiwaan karena seorang yang biasa jogging sering merasakan sensasi nikmat bahkan nyaman dalam kesehariannya.
Itulah yang selalu membuat seorang yang biasa jogging sulit meninggalkan hobi ini, kenyamanan tubuh yang didapat seperti mendapat suntikan morphin....begitu nikmat dan membahagiakan.
Ha Ha Ha ayo siapa yang mau ketagihan seperti PENULIS?
Virus itu gratis hanya perlu ketekunan belaka....
No comments:
Post a Comment