Sunday, May 11, 2014

Sesi Meditasi

Masuk bulan Mei, seperti biasa Penulis melakukan latihan sesuai journal kegiatan. Ya puncaaknya adalah hari minggu. Bagaimana pendapat pembaca mengenai journal yang dilatih ini?
Penulis berada di Yogyakarta, ibaratnya mulai menjalaninya sudah tahun ke sepuluh.......
Wah tentu sangat mencengangkan, biarpun mungkin dalam menapaki journal terjadi perubahan tetapi keteraturannya adalah sebuah keajaiban bagi penulis pribadi.
Tentu itu tidak terjadi begitu saja, modalnya sudah terkumpul  sejak dari perantauan Penulis di Kalimantan, dan pelatihan di saat kecil dan remaja saat di Purwokerto mulai dari sekolah dasar hingga sekarang.
Sebenranya materinya juga bukan hal yang luar biasa, masiiiiiih saja hafalan seperti masa kecil. Perubahannya tak banyak, tetapi kemungkinan pendalamannya yang lumayan karena bersanding dengan pengalaman dan pendalaman kejiwaan yang sudah dewasa.
"Masa umur sudah empat puluh empat tahun pandangan hidup masih sama dengan masa pubertas?"
Wah tentunya sangat rugi!!!!
Apakah di usia yang makin tua ini latihan makin bertambah porsinya?
Jawabannya adalah  fisik makin menurun dan kelenturan tubuh makin berkurang, Penulis menyadari mungkin nantinya ketrampilan yang susah payah dilatih hanya tinggal kenangan nantinya.
Seperti latihan Yoga ini,
Sebenarnya lebih peenting mana Yoga dengan Pencak Silat?
Sesungguhnya Penulis mendapatkan Yoga adalah saat menjadi anggota sebuah perguruan Pencak Silat. Jadi Yoga adalah materi tambahan saja dalam perguruan tersebut. Dan kebanyakan Penulis mendapati anak-anak murid perguruan tersebut tidak mendalami Yoga karena bukan bagian penting dalam ajaran perguruan tersebut.
Penulis saja yang kemudian terobsesi mengembangkannya sebagai bagian hidup tersendiri, sedikit nyleneh karena hasilnya adalah praktisi autodidak. Jadi hasilnya menjadi murni versi penulis sendiri.
Nah salah satu pendalaman Yoga yang menjadi versi sendiri adalah sesi Meditasi.
Dalam perguruan Pencak Silat yang pernah Penulis ikuti tak ada sesi ini, jadi pengajarannya adalah menjadi hak Penulis sebagai PRAKTISINYA.

Meditasi itu apa?
Wah Penulis tak akan membeberkan segala definisinya karena bukan ahli bahasa.
Langsung Penulis masuk Meditasi sebagai jenis latihan pendalaman ASANA.
Semuanya bermuara pada ASANA, karenanya Penulis mendahulukan artikel ASANA sebagai semacam dasar sebelum memasuki sesi Meditasi.
Setelah berlatih banyak pose Asana tinggallah masuk sesi latihan Meditasi. Asana begitu banyak nama dan olah tubuhnya, kalau meditasi.....ternyata sederhana sekali.
Hanya ada beberapa ASANA yang terpakai untuk mencapai meditasi. Biarpun mungkin semua asana memungkinkan untuk meditasi tetapi yang favorit dilakukan hanya pose-pose yang nyaman dilatih, nyaman dirasa, tak menyakitkan untuk beberapa otot, dan tidak mengalami kontraksi yang berlebihan. Apalagi akan ada banyak latihan yang tidak berhubungan dengan fisik lagi seperti pernafasan dan visualisasi atau bahkan pernyataan kalimat sebagai Mantera.
Coba langsung masuk Meditasi, prakteknya......
Penulis menjadikan sesi ini dalam dua sesi. Jangan kaget versi ini merupakan pengalaman Penulis dengan mengambil dari beberapa kutipan buku karangan Firmansyah Efendi dan Adnan Krisna walaupun Penulis bukan murid mereka.
Ya hanya inilah yang bisa Penulis latih, Kita mulai sekarang.....
SESI MEDITASI versi I,
Disebut GROUNDING (Terhubung ke langit dan bumi)
Artikelnya masih dari karangan Firmansyah Efendi tetapi variasinya dan penafsirannya asli dari Penulis, begitu juga cara prakteknya. Yah jangan kaget biarpun ada misalnya buku panduan tetap saja kita sebenarnya bebas menafisrkan dan menyesuaikan dengan diri pribadi kita sendiri karena mungkin banyak ketidaksesuaian dengan misalnya kepercayaan dan keimanan agama masing-masing. Pokoknya jangan mutlak melatih diri hanya mengikuti ajaran seseorang!
Adaptasikan setiap jenis latihan dengan tubuh dan sifat diri pribadi, mungkin hati nuranilah pemandu kita yang sebenarnya.
Inilah GROUNDING versi Firmansyah dari bukunya yang berjudul KUNDALINI.
*Bayangkanlah cahaya putih (atau kuning emas) yang terang benderang dari atas turun memasuki cakra mahkota. Cahaya tersebut menghangatkan cakra mahkota dan membuat cakra mahkota membuka dengan besar seperti sebuah bunga teratai dan bercahaya terang benderang.
*Cahaya tersebut menembus cakra mahkota dibagian tengahnya, cahaya mulai memasuki kepala.
*Semakin banyak cahaya yang memasuki kepala memenuhi seluruh kepala, dan mulai mendorong cakra mata ketiga dari dalam, mengaktifkan cakra mata ketiga juga mekar sepenuhnya.
*Cahaya memenuhi seluruh kepala dan turun memenuhi tenggorokan, mendorong cakra tenggorokan untuk mekar sepenuhnya.
*Cahaya yang telah memenuhi kepala dan tenggorokan turun ke rongga dada dan mendorong cakra jantung hingga mekar sepenuhnya. Cahaya juga memenuhi seluruh perut, membuat cakra pusar, cakra seks dan terakhir cakra dasar mekar sepenuhnya.
*Cahaya turun melalui kaki. Bagi yang melakukan teknik Grounding ini sambil berdiri,bayangkan cahaya turun dari kedua telapak kaki, sedangkan bagi yang melakukannya sambil duduk bayangkan cahaya turun dari cakra dasar.
*Cahaya yang telah turun keluar dari tubuh dari cakra telapak kaki ataupun cakra dasar memasuki bumi, menembuss seluruh lapisan bumi, hingga sampai ke pusat bumi, berkahilah bumi dengan cinta kasih sepenuhnya.
*Menerima cahaya dan cinta kasih, bumi akan  membalasnya dengan cahaya berwarna hijau yang naik dari pusat bumi ke tubuh.
*Perintahkan pikiran bawah sadar untuk menjaga agar tubuh selalu terhubung dengan cahaya dari langit dan bumi ini dan menarik kedua sinar tersebut terus menerus.

He He He pusing gak membacanya?
Banyak sekali pengertian yang tidak diketahui oleh pembaca dan penulis sendiri.Inilah pendalaman Yoga.....Ingat semua hal dari Yoga sebenarnya adalah mistik. Jadi pendekatan mistik adalah bagian dari pengajaran MEDITASI.
Lihat saja, bayangkanlah....ini visualisasi. masih bisa diterima akal.
CAKRA.....ini mistik yang rumit, kita sederhanakan saja dalam tubuh terdiri dari tujuh bagian secara fakta. Padahal jika membaca buku KUNDALINI karangan Firmansyah ini ada ratusan cakra...nah lohhhhh....kemudian bagian cakra, wah tambah rumit. Penulis tidak sampai mendalaminya, tak akan habis satu buku dan mungkin juga kurang bermanfaat.
Sederhanakan sajalah, tujuh cakra itupun anggap saja sudah mistik minimalis. Tak ada kewajiban mendalaminya karena hanya memusingkan kepala. ambil saja logikanya, sebagai analogi. Pokoknya tak ada cakra yang terlihat di tubuh, hanya tambahan untuk masuk pendalaman YOGA....itu saja oke.
Mistik nanti akan dibahas tersendiri itupun bukan sebagai kewajiban untuk mendalaminya, hanya menambah pengertian.
Yang diurusi Penulis adalah latihannya, sesi meditasi...jadi versi tersendiri walaupun mengambil dari buku karangan praktisi penyembuhan REIKI TUMO.
Asana Padmasana, tubuh tegak dan sedikit membayangkan adanya bumi dan langit, itu nyata dan bisa diterima akal. Pranayama...menghirup nafas....sengaja penulis tambahi dengan wirid Lailahaillalah....tahan nafas tetap membaca wirid tersebut....hembuskan nafas tetap membaca....tahan nafas tetap membaca. Begitulah seterusnya,satu pernafasan untuk satu cakra hingga terjadi tujuh kali sesi pernafasan.
Begitu juga saat sudah dari cakra dasar naik keatas caranya sama dengan yang diatas paling visualisasinya yang membedakan warna dari putih menjadi cahaya hijau. Itupun diringankan lagi supaya tidak berat membayangkan cahaya, cukuplah seperti ada yang lewat setiap menjalani pernafasan.
Entah...mungkin bagi mereka yang peka bakalan merasakan sensasi tersendiri. Penulis tak mendapatinya jadi cukup sebagai sesi latihan....ingat latihan ini juga tak mudah dilakukan, kata kucinya adalah harus betah duduk bersila padmasana.
He He He satu tahun berlatihpun belum tentu dapat apa-apa, paling hanya ada keyakinan bahwa latihan ini berguna mengendalikan tubuh dan pikiran dari berbagai khayalan yang tak berguna.
ITU SAJA!!!! Ha Ha Ha
Untungnya meditasi ini bukunya banyak beredar dalam berbagai judul, jadi silakan menjadikan manfaatnya sebagai perbandingan dengan yang dilatih oleh masing-masing praktisinya.
Bila Anda betah dan menyukainya....itu sama dengan pengalaman Penulis.
Meditasi versi II dibahas dilain judul, soalnya sama rumitnya. Sementara membandingkan dengan hidup sehari-hari Penulis begitu sederhana bahkan lebih praktis dan apa adanya.
Ini yang membuat Penulis agak iri, sementara Pencak Silat materinya sulit sekali di dapat dimanapun berada maka YOGA berlimpah materi.Ditelusuri sampai jaman Hindu India maupun Budha semuanya ada.

No comments:

Post a Comment