Penulis mulai lagi mengurusi Asana, Biarpun bukan profesi tapi bila menyinggung bidang asana penulis berani menyatakan itu sebagai praktisinya. Tentu tak selengkap seorang instruktur atau orang-orang yang menyatakan dirinya sebagai YOGI/YOGINI.
Asana ini sebagai pelengkap dari journal latihan sesi Asana dan sesi Jurus. Jadi tulisannya mendasarkan pada praktisi yang penulis lakukan, sayang rujukannya adalah tulisan di sebuah buku tulis yang sudah lusuh dari berbagai sumber.....eit penulis tak menyebut sumbernya karena banyak sekali. Tapi versinya tentu menjadi ciri khas penulis sendiri, jadi tidak menjiplak total.
Sesungguhnya walaupun tulisan dari berbagai sumber itu ideal, tetapi saat mempraktekannya akan terjadi penyesuaian dengan kebutuhan kita masing-masing. Itulah sebenarnya kenapa tetap ini adalah versi penulis seasli-aslinya.
Uuuuuuffff hari ini pagi setelah sholat subuh, seperti biasa berlatih Jurus dan Asana di Ruko Perwita Regency di kios REIKI TUMO asuhan Firmansyah Efendi.....wah ini kebetulan saja. Di salah satu sesinya sebenarnya ada juga ajaran beliau yang ditulis dalam buku KUNDALINI sebagai satu sesi yang dilatih penulis, itu masuk sesi MEDITASI.
Jadi seharusnya penulis bisa berhubungan dengan pemilik kios penyembuhan REIKI TUMO ini karena menyangkut Gurunya------Ah ternyata tidak!!!!
Tak ada hubungan apapun, penulis tetap merasa lebih baik mengembangkan YOGA dalam bentuk praktisi hiburan, jadi bukan penyembuhan seperti tujuan REIKI TUMO.
Ciaaaaaatttt!!! Bak Bik Buk!!! Pukulan dan tendangan dilakukan penulis di sebuah teras Ruko. Terkadang ada perasaan malu karena sering terlihat oleh pejalan kaki yang berolah raga di hari minggu.
Yang menyebalkan pasti adalah bila yang melihat adalah anak kecil, langsung tuh anak akan menirukan berbagai teknik latihan yang dilakukan. Ah mungkin mereka nantinya akan mendalami hal yang sama, bukankah penulis bisa melakukan semua ini karena dulunya adalah PENIRU?????
Ah langsung masuk Asana saja lah......
Ini cuma teknik-teknik untuk melengkapi kekurangan dari tulisan yang berjudul ASANA. Isinya tidak berurutan, berbeda dengan journal yang dilatih penulis, pokoknya hanya pelengkap saja.
MANDUKASANA (postur katak)
-Duduk bersila sedemikian rupa, sehingga kedua telapak kaki/tumit saling menyentuh.
-Pegang erat-erat ujung jari kedua kaki dengan lengan kedua tangan.
-Bungkukan badan hingga kedua kaki meregang.
-Pertahankan beberapa saat (semampunya).
SHALABHASANA (belalang)
Postur awal: berbaring tengkurap di atas lantai beralas. Kaki merapat. Dagu menyentuh lantai dan telapak kaki serta jari-jari kaki menghadap keluar.
-Angkat tubuh bagian atas beserta lengan dan kaki secara bersama-sama sehingga seluruh badan bertumpu pada perut.
-Pertahankan beberapa saat (semampunya) 3x
DHANURASANA (sikap busur)
Postur awal: sama dengan shalabasana
-Tekuklah kaki pada lutut, bawalah tangan ke belakang dan peganglah tumit dengan tangan.
-Angkat dada dan kepala, lapangkanlah dada. Tegangkanlah kaki dan tangan.
-Pertahankan beberapa saat (semampunya)
BHUJANGASANA (ular cobra)
Postur awal: sama dengan shalabasana.
-Lengan digeser sehingga sejajar dengan tulang rusuk terakhir.
-Angkat bagian atas tubuh, kepala didongakkan ke belakang sejauh mungkin. Kedua mata melihat bulu mata kearah atas.
-Pertahankan beberapa saat (semampunya).
BHUJANGASANA II
-Postur awal:sama dengan shalabasana
-Lengan digeser sehingga sejajar dengan tulang rusuk terakhir.
-Angkat bagian atas tubuh, kepala didongakkan kebelakang sejauh mungkin.
-Angkat juga kedua kaki ke atas tubuh, cobalah dekatkan dengan kepala.
-Pertahankan beberapa saat (semampunya).
USHTRASANA (sikap unta)
Postur awal: duduk di atas tumit (vajrasana)
-Berdiri di atas lutut.
-Badan ditekuk kebelakang sehingga wajah menghadap ke langit-langit.
Jika badan masih lentur terus lanjutkan hingga tubuh tertekuk membentuk lingkaran.
-Pertahankan beberapa saat (semampunya).
CHAKRASANA (kayang)
Postur awal: lakukanlah pose berbaring diatas lantai atau dasar yang stabil.
-Tekuklah kaki pada bagian lutut dengan telapak kaki menempel pada lantai. Tekuklah kedua tangan pada siku dan tempelkan telapak tangan diatas lantai dengan jari-jari menghadap bahu.
-Angkat tubuh ddan kepala secara bersama-sama. Letakkan beraat badan secara merata pada kedua kaki dan tangan. Dalam sikap ini tubuh akan membentuk sebuah roda. Kepala ditekuk ke belakang.
-Pertahankan beberapa saat (semampunya)
ARDHAMATSYENDRASANA
Postur awal: duduk diatas lantai.
-Angkatlah kaki setengah bagian dengan menekuk lutut. Tahan lutut dengan tangan. Letakkanlah kedua tangan di bawah lutut sehingga kedua tangan tersebut dapat saling menyentuh.
-Letakkan kepala diantara lutut. Aturlah kepala sedemikian rupa diantara lutut sehingga dapat melihat lantai di bawah.
-Pertahankan beberapa saat (semampunya).
POSE MENEKUK KAKI DI LEHER
Postur awal: sama dengan padmasana.
-Angkatlah kaki dan cobalah melenturkannya hingga kaki tersebut mampu melampaui kepala, dan letakkan kaki tersebut di belakang kepala tepat di leher bertumpu pada bahu.
-Rasakan sensasi yang terasa.
-Pertahankan beberapa saat (2x) kanan-kiri.
MATSYASANA
Postur awal: sama seperti chakrasana.
-Berbaringlah pada punggung, sentuhkan kepala pada lantai. Letakkan pantat diatas lantai.
-Angkatlah tubuh tetapi tetapi puncak kepala tetap menyentuh lantai. Letakkan tangan-tangan diatas paha atau peganglah jari-jari kaki dengan tangan.
-Pertahankan beberapa saat (Semampunya).
SARVANGASANA
Postur awal: sama seperti halasana.
-Angkatlah kedua kaki pelan-pelan.
-Angkat terus, sampai 90*
-Pelan-pelan angkat pula punggung sampai maksimal.
-Pertahankan beberapa saat (semampunya).
ARDHAVRISCHIKASANA
Postur awal: duduklah diatas lantai.
-Julurkanlah kaki setengah bagian kedepan. Letakkanlah lengan diantara kaki dan julurkanlah tangan tersebut sampai menyentuh lantai. Tempatkanlah tangan pada lantai.
-Tekanlah seluruh berat badan pada telapak tangan kemudian naikkanlah tubuh setinggi mungkin.
-Pertahankan beberapa saat (semampunya).
MATSYENDRASANA
Postur awal: tadasana (berdiri biasa)
-Letakkan telapak tangan pada lantai diantara kedua kaki, kaki tetap lurus. Tekanlah seluruh berat badan pada tapak tangan.
-Cobalah mengangkat badan dari lantai dan menekan seluruh berat badan pada tapak tangan. Jaga keseimbangan tubuh secara keseluruhan dengan memusatkan konsentrasi.
-Pertahankan beberapa saat (semampunya).
LATIHAN MENGANGKAT PERUT
Postur awal: sama seperti padmasana.
-Letakkan kedua tangan di sisi tubuh.
-Dengan bertumpu pada telapak tangan cobalah mengangkat badan dan usahakan kaki tetap tak bergerak kemanapun untuk mencapai keseimbangan.
-Pertahankan beberapa saat. Jika perut sakit hentikanlah dulu latihan dan tunggu rasa sakit hilang baru diulangi (3x).
LATIHAN PEREGANGAN KAKI
Postur awal: sama dengan padmasana
-Angkatlah salah satu kaki keatas hingga menyentuh kepala. Kaki usahakan tetap lurus.
-Pertahankan beberapa saat (semampunya) 2x kanan-kiri.
YOGA MUDRA
Postur awal: sama seperti padmasana.
Pose I:
-Letakkanlah kedua lengan dibelakang tubuh. Kedua jari saling bergenggaman menyatu.
-Tundukkan tubuh ke depan sehingga dahi dan hidung menyentuh lutut sambil mengangkat tangan lurus ke atas.
Pose II:
-Kedua tangan dibelakang tubuh dengan kedua tapak tangan bersentuhan membentuk sembah.
-Lakukan peregangan semampunya. Tak usah menundukkan tubuh ke depan.
-Pertahankan semampunya saja.
STRETCH UP FOR ANKLE JOINTS
-Berdiri santai, tegak lurus.
-Angkat tumit kaki, pertahankan.
-Sambil mempertahankan tumit kaki.Turunkan badan perlahan-lahan hingga menekuk di paha.
-Naikkan badan lagi keatas, gerakkan satu putaran.
-Dilakukan sesuai kemampuan dan jika mampu dikombinasikan dengan pernafasan minimal 5x.
LATIHAN PEREGANGAN DADA
-Berbaring telungkup, letakkan kedua tangan di kepala belakang.
-Angkat kepala dan badan atas sesuai kemampuan. Minimal 5x.
BANDHAKONASANA
Postur awal: sama seperti mandukasana (tahap kedua).
-Setelah berada dalam sikap mandukasana, bungkukkan tubuh kedepan sehingga dahi menyentuh lantai.
-Pertahankan beberapa saat (semampunya).
JANUSHIRASANA
-Tarik kaki lurus ke depan, imbangi dengan kaki kanan kebelakang sedemikian rupa sehingga selangkangan bertumpu di perinum.
-Saat peregangan kaki mencapai maksimal, bungkukkan tubuh ke depan hingga mampu mencium lutut.
-Lakukan 2x kanan-kiri.
-Setelah itu bukalah kaki selebar mungkin. Lakukan hingga semaksimal mungkin dan mampu bertumpu di perinum.
-Lakukan variasi gerakan tubuh ke samping kanan, kiri, kemudian ke atas dan terakhir bungkukkan badan ke depan hingga menyentuh lantai.
-Pertahankan beberapa saat (semampunya).
ARDHA KATI CHAKRASANA (setengah lingkaran)
Postur awal: sikap tadasana.
-Angkat lengan kanan sehingga menyentuh telinga, telapak tangan menghadap keluar/kiri.
-Lekukkan badan kearah kiri.
-Pertahankan beberapa saat. 2x kanan-kiri.
PARIVRATA TRIKONASANA (postur segitiga silang)
Postur awal: Tadasana.
-Renggangkan kedua kaki, angkat kedua lengan hingga sejajar dengan lantai.
-Pelan-pelan lekukkan pinggang sehingga tangan kiri menyentuh kaki kanan, jangan menekukkan lutut.
-Lakukanlah 2x kanan-kiri.
SIKAP MELAYANG
Postur awal: Tadasana.
-Letakkan kedua tangan di lantai sejajar.
-Bungkukkan badan dan letakkan tubuh diantara kedua lengan.
-Dengan bertumpu pada kedua lengan, angkat kepala dan tubuh atas beserta bagian bawah badan seperti melayang.
-Ulangi gerakan diatas tersebut beberapa kali.
Sebenarnya banyak sekali nama-nama ASANA, tetapi yang tertulis ini hanya yang sering dipraktekan Penulis. Juga harusnya setiap pose dikuatkan dengan gambar sehingga pembaca tinggal mencontoh gambar tanpa mengerutkan kening karena membaca tulisan yang kurang jelas tersebut.
Bila isi dunia adalah ASANA maka semua contoh praktek tersebut bisa dianggap mewakili dunia makrokosmos....ini istilah menjurus mistik.
Ringankan saja Asana sebagi bentuk olah tubuh yang bersifat hiburan, jangan memberatkan dengan berbagai hukum Hinduisme seperti Karma, Yadnya, Darma, atau turunan dari hukum-hukum tersebut seperti inkarnasi, titisan atau moksa dan nirvana. Tak mungkin menggabungkan kedua prinsip agama dalam satu kepercayaan (Sinkritisme).
Sesi ASANA dan JURUS selesai, tinggal JOGGING.... wah hari ini cuma mencapai Ringroad Selatan di jalan Ki Ageng Pemanahan. Rasanya badan Penulis agak kecapaian hari ini.
Cukuplah tulisan ini dulu.
No comments:
Post a Comment